Membangun Kesadaran Masyarakat Balikpapan tentang Kripto Melalui Edukasi

oleh -13587 Dilihat
oleh

Balikpapan(25/6), Nansarunai.com — Di tengah maraknya fenomena aset kripto di Indonesia, masih banyak masyarakat yang belum memahami secara utuh apa itu kripto, apa potensi yang ditawarkan, dan bagaimana risiko yang mengintai. Hal inilah yang mendorong seorang edukator bernama Benny Loe untuk hadir di tengah masyarakat sebagai penyambung literasi kripto, khususnya di kota Balikpapan.

“Kegiatan saya lebih ke edukasi. Saya ingin membuat orang paham apa itu kripto, bagaimana potensi dan risikonya, serta bagaimana menyikapi risiko tersebut,” ujar Benny saat ditemui dalam kegiatan sosialisasi kripto berbasis komunitas di Balikpapan.

Menurutnya, saat ini banyak aset kripto yang dibuat dengan tujuan meragukan, mulai dari proyek tipu-tipu, crowdfunding fiktif, hingga modus penipuan digital berkedok kripto. Tanpa bekal pengetahuan yang cukup, masyarakat akan terus menjadi korban dari model seperti ini.

“Saya ingin masyarakat bisa membedakan mana kripto yang real dan mana yang bukan. Karena kalau mereka tidak dibekali ilmu, mereka akan terus jadi korban,” tegasnya.

Pasar Kripto di Balikpapan Masih “Hijau”

Benny melihat pasar kripto di Balikpapan sebagai ladang edukasi yang masih sangat potensial. “Marketnya masih hijau. Banyak yang belum paham, dan tak sedikit juga yang pernah jadi korban,” ucapnya. Ia berharap edukasi yang dilakukan bisa membantu warga Balikpapan agar melek literasi digital, terutama di bidang aset kripto.

Benny menginginkan lebih dari sekadar perubahan ekonomi individu. Ia membayangkan adanya efek domino sosial—mereka yang telah tercerahkan bisa menjadi agent of change untuk orang lain.

“Saya berharap dari Balikpapan akan muncul banyak orang yang terbantu secara keuangan, dan juga menjadi perpanjangan tangan untuk mencerdaskan orang lain,” ungkapnya.

Bangun Komunitas, Bukan Sekadar Transaksi

Benny tidak membawa sistem berbasis permainan (gamifikasi), melainkan menawarkan ekosistem berbasis komunitas dengan sistem tata kelola desentralisasi yang disebut NSGP (NEW SOCIETY GOVERNANCE PLATFORM) , sebuah platform komunitas kripto yang bertumpu pada prinsip governance atau konsensus bersama.

“Ini bukan sistem game. Tapi lebih ke tata kelola komunitas. Karena kripto butuh komunitas, dan kalau komunitas kita kuat, proyek kripto akan datang ke kita untuk kolaborasi,” jelasnya.

Platform NSGP ini memfasilitasi komunitas agar bisa menjadi pihak ketiga yang siap bekerja sama dengan industri kripto, dengan skema yang menguntungkan dan transparan bagi semua pihak.

Langkah Awal untuk Bergabung

Bagi masyarakat yang tertarik, Benny menjelaskan langkah awal bergabung ke komunitas NSGP. Tahapan pertama adalah melakukan riset secara mandiri atau do your own research. “Kita harus tahu risiko dan potensi. Bandingkan risk to reward. Kalau dirasa pantas, ya mulai,” katanya.

Setelah itu, peserta harus memiliki dompet kripto pribadi, lalu menghubungkannya ke web3 dan mengakses portal NSGP. Dari situ, mereka bisa mulai terlibat aktif di dalam ekosistem.

Balikpapan Jadi Titik Fokus di Luar Jawa

Meskipun aktivitas NSGP sudah menyebar di beberapa wilayah Indonesia, Benny menegaskan bahwa Balikpapan adalah kota pertama di luar Pulau Jawa yang menjadi fokus sosialisasi intensif. “Saya memang sengaja ingin fokus ke Balikpapan karena potensinya besar dan banyak masyarakat yang perlu tercerahkan,” pungkasnya.

Dengan semangat berbagi dan pendekatan edukatif, Benny Loe berharap dapat menjadikan kripto bukan sekadar tren, melainkan alat perubahan positif terutama di kota-kota berkembang seperti Balikpapan.(tsa)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.