Balikpapan, Nansarunai.com– Proses evakuasi bangkai paus jenis sperma yang mati dan terdampar di Pantai Teritip, Balikpapan, sampai hari ini, Selasa(1/10) terus berlanjut. Paus dengan berat sekitar 40 ton tersebut pertama kali ditemukan oleh nelayan dalam keadaan tidak bernyawa pada 27 September 2024, setelah sebelumnya dievakuasi oleh Satgas Gabungan pada 23 September 2024.
Kasi Humas Polresta Balikpapan, Ipda Sangidun mengungkapkan, kalau proses penanganan bangkai paus tersebut telah berlangsung selama tujuh hari.
“Sejak ditemukan, kami telah melakukan evakuasi dengan memotong bagian-bagian bangkai paus untuk ditimbun di tepi pantai,” ujarnya.
Sementara beberapa bagian tubuh paus yang sudah membusuk tidak dikubur, melainkan langsung dibakar.
“Bagian perut yang sudah mengalami pembusukan dibakar hingga menjadi abu, dan akan ditimbun dengan pasir agar saat air pasang, bangkai tersebut bisa terbawa ke laut secara alami,” tambahnya.
Sangidun menambahkan, selama proses evakuasi, Satuan Tugas Gabungan menerapkan tiga opsi penanganan Stranding Marine Mammal (SMM), yaitu penguburan di darat, penenggelaman, atau pembakaran di lokasi paus terdampar.(*)