Balikpapan, Nansarunai.com– Konfederasi Serikat Buruh Seluruh Indonesia (KSBSI) menggelar workshop dengan tema “Memperkuat Posisi Tawar Serikat Buruh melalui Dialog Sosial untuk Transisi yang Berkeadilan” Rabu(16/10) di Hotel Zurich, Balikpapan. Kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat hubungan antara serikat buruh dan pengusaha dalam menghadapi tantangan transisi energi berkeadilan.
Workshop ini dihadiri oleh Kepala Dinas Tenaga Kerja Kalimantan Timur H. Rozani Erawadi, dan Wakil Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Kaltim, Dr. Abriantinus, M.A, yang menjadi narasumber utama. Dalam pemaparannya, Abriantinus mengungkapkan dalam kurun waktu 15 tahun kondisi hubungan industrial di Kalimantan Timur tergolong kondusif, dengan minimnya gejolak di antara pengusaha dan pekerja.
“Bukan hanya kontribusi Apindo, tetapi ini adalah hasil dari kerja sama yang baik dengan teman-teman serikat buruh. Di Kaltim, hubungan antara pengusaha dan pekerja bisa berjalan harmonis dan saling menopang,” ujar Abriantinus.
Ia juga menyinggung kondisi ekonomi Kalimantan Timur yang masih didominasi oleh sektor energi fosil, namun mendorong adanya pemikiran untuk beralih ke energi baru dan terbarukan. Menurutnya, transisi energi adalah hal yang penting tetapi juga menantang, baik bagi pengusaha maupun pekerja.
“Masa transisi ini biasanya cukup riskan. Ini memang bukan hal yang mudah untuk disimpulkan baik oleh pengusaha maupun serikat pekerja. Namun, kami di Apindo memiliki satu pemikiran yang sama, yaitu bagaimana pengusaha tidak hanya mengejar keuntungan, tetapi juga memperhatikan kesejahteraan pekerja. Jaminan sosial tetap menjadi prioritas kami,” lanjutnya.
Abriantinus juga menekankan bahwa meski tidak semua perusahaan hanya fokus pada profit, banyak yang memikirkan kesejahteraan karyawannya. Ia menghimbau agar ke depannya, pekerja juga didorong untuk memiliki kesempatan menjadi pengusaha. Apindo, katanya, akan selalu siap bekerja sama dengan serikat buruh dalam mencapai tujuan ini.
“Kami akan selalu mendampingi dan bekerja sama dengan serikat buruh untuk memastikan kesejahteraan pekerja dan menciptakan hubungan yang harmonis di dunia usaha,” tutupnya.
Workshop ini menjadi langkah penting bagi KSBSI dalam memperkuat posisi tawar serikat buruh melalui dialog sosial yang konstruktif, terutama dalam menghadapi era transisi energi yang memerlukan kerja sama erat antara pekerja dan pengusaha untuk mencapai keadilan dan kesejahteraan bersama.(*)