Film Horor ‘Suster Maria’ Siap Diproduksi di Balikpapan, Disporapar Dukung Kolaborasi Perfilman Lokal

oleh -914 Dilihat
oleh

Balikpapan(22/7), Nansarunai.com— Dunia perfilman di Kota Balikpapan kembali menunjukkan geliatnya. PT Dimensi Cinema Indonesia akan segera memulai proses produksi film horor berjudul Suster Maria, yang akan digarap melalui kolaborasi bersama Film Balikpapan Community dan Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Kota Balikpapan.

Rencana produksi film ini ditandai dengan agenda audiensi yang berlangsung di ruang kerja Kepala Disporapar Balikpapan, pada Selasa (22/7). Dalam pertemuan tersebut, Kepala Disporapar Ratih Kusuma menerima kehadiran Syaiful HR, Direktur PT Dimensi Cinema Indonesia, bersama Agust Sabhara, penanggung jawab Film Balikpapan Community.

Dalam audiensi tersebut, Syaiful menyampaikan komitmennya untuk bersinergi dengan pemerintah daerah serta komunitas film lokal dalam menghadirkan karya nasional dari daerah.

“PT Dimensi Cinema Indonesia telah memiliki pengalaman dalam produksi film nasional, dan kami siap membangun kolaborasi strategis bersama Disporapar dan komunitas lokal untuk mengembangkan industri film di Balikpapan,” ujar Syaiful.

Sementara itu, Agust Sabhara menegaskan bahwa kolaborasi ini juga membuka ruang luas bagi keterlibatan sineas muda Balikpapan dalam berbagai lini produksi film, baik teknis maupun artistik.

“Film Balikpapan Community siap mendukung penuh produksi film Suster Maria, sekaligus memastikan adanya ruang partisipatif bagi talenta muda lokal yang selama ini aktif dalam kegiatan komunitas perfilman,” jelas Agust.

Film Suster Maria yang mengusung genre horor ini kini tengah memasuki tahap persiapan produksi, dan seluruh proses syuting akan dilaksanakan di lokasi-lokasi ikonik di Kota Balikpapan. Hal ini diharapkan mampu memperkenalkan potensi Balikpapan, baik dari sisi visual, budaya, maupun kreativitas warganya.

Kepala Disporapar Balikpapan, Ratih Kusuma, menyambut positif rencana tersebut dan menegaskan komitmen pihaknya dalam mendukung kegiatan seni dan perfilman sebagai bagian dari pengembangan sektor pemuda dan pariwisata.

“Kami percaya, sinergi antara pemerintah, industri, dan komunitas seperti ini merupakan fondasi penting dalam memajukan ekosistem kreatif lokal,” kata Ratih.

Dengan keterlibatan berbagai pihak, film Suster Maria diharapkan tidak hanya menjadi karya hiburan semata, namun juga menjadi momentum penting dalam membangun industri film daerah yang mandiri, kreatif, dan berdaya saing nasional.(tsa)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.