Balikpapan,Nansarunai.com – Kalau kamu jalan-jalan di Balikpapan sambil cari bensin eceran, siap-siap bingung! Bukan cuma bingung soal harga, tapi juga soal takaran. Di satu sudut, kamu bisa dapat bensin seharga Rp12 ribu per botol “Colonel Pertalite” (ini botol bekas sirup ya, bukan merek militer). Di sudut lain, harganya melonjak jadi Rp14 ribu untuk botol yang sama, tapi takaran beda tipis mungkin sedikit lebih penuh, atau malah lebih kosong, tergantung mood penjual.
Uniknya, bensin eceran di Balikpapan sudah jadi semacam undian harian. Satu tempat jual sebotol Rp12 ribu, tempat lain pasang tarif Rp14 ribu. Belum lagi yang jualan “kelas premium” dengan botol Aqua 1,5 liter, dijual Rp20 ribu, tapi kalau dilihat baik-baik, air mineralnya sudah pasti pernah diminum sedikit. Yang lebih seru lagi, meski semua pakai botol Aqua yang sama, takaran di setiap tempat selalu berbeda, ini adalah seni tersendiri!
Seorang warga yang ditemui di sebuah kios bensin eceran, sebut saja Pak Anto (bukan nama sebenarnya, tapi dia nyata!), mengungkapkan harapannya. “Ya, kalau bisa harga sama aja gitu, biar kita enggak pusing. Hari ini beli Rp12 ribu, besok udah jadi Rp14 ribu. Padahal, botolnya itu-itu aja,” keluhnya sambil menatap botol Aqua dengan tatapan penuh tanda tanya. Mungkin dia sedang bertanya dalam hati, “Sebenarnya ini takaran siapa yang betul?”
Bensin eceran ini memang menjadi primadona di Balikpapan, terutama buat pengendara yang malas ke SPBU dan memilih berhenti di kios pinggir jalan. Ibaratnya, ini seperti beli kopi di kafe, kamu enggak pernah tahu apakah hari ini baristanya lagi murah hati atau tidak. Bedanya, di sini kamu berharap si penjual lagi pakai takaran yang benar.
Semoga saja, suatu saat nanti, harga dan takaran bisa lebih konsisten. Kalau tidak, para pengendara mungkin harus bawa meteran sendiri untuk mengukur bensin sebelum transaksi biar enggak rugi, bos!