Balikpapan(23/1), Nansarunai.com– Pemerintah Kota Balikpapan menegaskan bahwa elpiji 3 kilogram atau tabung melon masih tersedia di pangkalan, meski sejumlah warga mengeluhkan kesulitan mendapatkannya. Isu kelangkaan yang beredar di masyarakat dinilai tidak tepat.
“Jangan beli di pengecer, mereka pasti bilang langka karena ingin mengambil keuntungan lebih,” tegas Kabag Perekonomian Setdakot Balikpapan, Sri Hartini Anugraha.
Ia mengimbau warga yang merupakan sasaran penerima subsidi elpiji untuk membeli langsung di pangkalan. Di pangkalan, elpiji 3 kilogram dijual sesuai harga eceran tertinggi (HET) sebesar Rp19.000 per tabung.
“Silakan beli di pangkalan, dan jangan khawatir. Stok elpiji 3 kilogram masih mencukupi. Pangkalan sudah diwajibkan melayani masyarakat sesuai aturan,” tambahnya.
Layanan Pengaduan Pertamina
Untuk memastikan penyaluran gas subsidi tepat sasaran, Pertamina Patra Niaga telah membuka layanan pengaduan bagi warga di wilayah Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara. Pengaduan dapat disampaikan terkait:
1. Penjualan elpiji 3 kilogram di atas HET.
2. Penjualan gas subsidi yang tidak tepat sasaran.
3. Pelanggaran lainnya oleh pangkalan.
Warga yang memiliki keluhan dapat melapor melalui kontak 0822-5692-0808 atau melalui formulir daring yang disediakan. Pertamina menjamin kerahasiaan data pelapor.
Sri Hartini menegaskan, jika ada pangkalan yang menjual di atas HET atau tidak melayani masyarakat sesuai aturan, pihaknya bersama Pertamina akan melakukan inspeksi mendadak (sidak) dan memberikan teguran tegas.
Penerapan Program Tepat Sasaran
Pembelian gas subsidi juga diwajibkan menunjukkan KTP sebagai langkah memastikan subsidi tepat sasaran dan mengurangi penyalahgunaan. Hal ini mengacu pada Keputusan Menteri ESDM Nomor 37.K/MG.01/MEM.M/2023 tentang sasaran penerima subsidi elpiji.
Pemkot Balikpapan berharap masyarakat dapat memanfaatkan layanan pengaduan tersebut untuk membantu pengawasan distribusi elpiji 3 kilogram di wilayah Kota Minyak.(tsa)







