Balikpapan(3/2), Nansarunai.com- Kepolisian menggelar rekonstruksi kasus dugaan pembunuhan yang terjadi di Jalan Indrakila, Balikpapan Utara, pada Senin (3/2/2025). Rekonstruksi ini melibatkan tersangka MR (21) yang diduga menghabisi nyawa korban RA (19).
Dalam rekonstruksi tersebut, polisi memperagakan 33 adegan yang menggambarkan rangkaian kejadian hingga korban tewas. Kegiatan ini juga disaksikan oleh saksi-saksi dan perwakilan dari Kejaksaan Negeri Balikpapan.
Ketegangan Terjadi Saat Rekonstruksi
Penasehat hukum tersangka, Yohanis Marokko, menyebutkan bahwa rekonstruksi berlangsung lancar, meskipun sempat terjadi ketegangan antara keluarga korban dan tersangka.
“Tadi rekonstruksi berjalan lancar, meskipun sempat ada gesekan antara keluarga korban dengan tersangka, di mana keluarga korban tidak puas,” ujar Yohanis.
Menurutnya, ketidakpuasan tersebut bukan terkait dengan proses rekonstruksi, melainkan karena keluarga korban masih keberatan dengan kejadian yang menyebabkan kematian RA di tempat kejadian perkara (TKP).
“Intinya keberatan karena meninggalnya korban di TKP. Bukan rekonstruksinya, tapi karena meninggalnya,” tambahnya.
Motif Pembunuhan dan Adegan Krusial
Berdasarkan rekonstruksi, insiden ini dipicu oleh ejekan dan kecemburuan tersangka terhadap pacarnya. Dalam adegan ke-10 hingga ke-20, tersangka MR diduga mencekik korban dengan tiga cara berbeda, yang akhirnya menyebabkan kematian RA.
Meski ada ketegangan, kepolisian memastikan jalannya rekonstruksi tetap aman dan terkendali.
Tersangka Mengakui Perbuatannya
Yohanis juga menyatakan bahwa tersangka mengakui perbuatannya selama proses rekonstruksi. Namun, terkait jadwal persidangan, ia belum bisa memastikan waktu pastinya, meski diperkirakan akan digelar dalam tiga bulan ke depan.
Sementara itu, Kasubsi Pra Penuntutan Pidum Kejari Balikpapan, Septiawan Permadi, menjelaskan bahwa rekonstruksi ini bertujuan untuk memberikan gambaran yang jelas tentang kronologi kejadian.
“Awalnya direncanakan ada 50 adegan, tetapi jumlahnya dikurangi menjadi 33 adegan,” ujarnya.
Hingga rekonstruksi selesai, situasi tetap terkendali di bawah pengawasan ketat pihak kepolisian.(tsa)







